Dilarang WHO, Hindari Jenis Atap yang Berbahaya untuk Kesehatan Ini
Ada beberapa material bangunan yang dapat dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia jika tidak ditangani dengan benar atau jika terpapar dalam jangka waktu yang lama. Untuk mengurangi risiko paparan bahan-bahan berbahaya ini, penting untuk memilih bahan bangunan yang ramah lingkungan dan memiliki sertifikasi keamanan kesehatan. Beberapa bahan bangunan bahkan mendapatkan perhatian penuh dari organisasi kesehatan dunia atau WHO untuk sebaiknya tidak digunakan lagi.
Bagi WHO yang memiliki peran penting dalam memantau dan memberikan pedoman terkait kesehatan lingkungan, termasuk potensi bahaya dari bahan bangunan dan polutan lainnya. WHO memberikan perhatian khusus terhadap bahan bangunan yang dianggap tidak aman atau berpotensi membahayakan kesehatan manusia, seperti salah satunya adalah atap asbes.
Atap Asbes adalah salah satu jenis atap yang terbuat dari serat asbes yang dicampur dengan bahan perekat seperti semen atau resin. Asbes adalah mineral alami yang terdiri dari serat-serat panjang dan halus yang tahan terhadap panas, api, dan korosi. Maka dari itu banyak digunakan sebagai material bangunan pada beberapa dekade yang lalu.
Atap asbes diklaim beresiko menimbulkan potensi penyakit berbahaya seperti kanker yang dapat menyebabkan kematian. Meskipun sudah dilarang di berbagai negara maju, sayangnya di Indonesia masih banyak rumah yang menggunakan atap asbes ini. Kenapa demikian? Karena asbes adalah atap yang tergolong murah dan memiliki ketahanan yang baik. Alasan lainnya juga mungkin sebagian masyarakat yang menggunakan jenis atap ini tidak sadar atau belum terpapar informasi tentang bahaya penggunaan atap asbes.
Risiko dari Paparan Debu Asbes
Mengutip dari detik.com, untuk penggunaan asbes di rumah, biasanya tidak menimbulkan risiko kesehatan, kecuali jika asbes tersebut retak atau pecah, sudah berumur dan terguncang ketika dilewati angin kencang.
Serat asbes yang terhirup dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan seperti fibrosis paru (penyakit paru-paru yang mengeras dan berdinding tebal), asbestosis (penyakit paru-paru kronis yang disebabkan oleh terhirupnya serat asbes), dan penurunan fungsi paru-paru secara umum. Penyakit yang muncul akibat paparan debu asbes ini antara lain:
1. Kanker Paru-paru
Paparan serat asbes adalah penyebab utama kanker paru-paru, mesothelioma (kanker pada lapisan dinding dada atau perut), dan kanker lainnya seperti kanker tenggorokan, ginjal, dan usus. Risiko kanker ini terutama meningkat pada mereka yang terpapar secara intens dan dalam jangka waktu yang lama.
2. Mesothelioma
Mesothelioma adalah jenis kanker langka yang terkait langsung dengan paparan asbes, terutama terjadi pada lapisan-lapisan jaringan di sekitar paru-paru, dada, atau perut.Mesothelioma lebih sering terjadi akibat paparan serat asbes di tempat kerja atau lingkungan di mana asbes digunakan dalam jumlah besar.
3. Asbestosis
Asbestosis adalah kondisi kesehatan kronis yang terjadi sebagai akibat dari paparan serat asbes yang berlebihan dan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Ini bukan merupakan jenis kanker, tetapi merupakan penyakit paru-paru yang serius yang dapat terjadi akibat terhirupnya serat asbes dalam jumlah besar dalam jangka waktu yang lama.
4. Plak Pleura
Plak pleura adalah kondisi yang dapat terjadi sebagai hasil dari paparan serat asbes yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Ini adalah salah satu efek dari paparan asbes pada jaringan pleura, lapisan tipis yang melapisi paru-paru dan dinding dada. Plak pleura terbentuk ketika serat-serat asbes yang terhirup atau tertelan menumpuk di dalam jaringan pleura. Ini menyebabkan reaksi inflamasi kronis di jaringan pleura, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pengerasan dan pembentukan plak atau lesi berbentuk bulat di permukaan pleura.
Debu-debu dari asbes tersebut bisa muncul pada saat pengerjaan atau debu sisa hasil pengerjaan yang tertempel pada atap, dan kemudian tertiup angin dan terhirup oleh penghuni rumah. Oleh sebab itu sebaiknya kita mencari bahan bangunan yang aman untuk rumah, sehingga bisa terhindar dari berbagai risiko penyakit berbahaya.